Saumlaki, Malukuexpose, senin 28 kemarin, masyarakat 51 Seira tidak menerima Penghinaan dari calon bupati dan wakil bupati, Ricki jewerisa-Juliana chatarina Ratuanak,
Masalah, rentetan persoalan yang di torehkan pasalon Bersatu ini kian mempertontokan jati diri mereka dan tim pemenangan nya
Belum lekang oleh masalah Kepastian hukum pengumpulan KTP warga desa Adaut yang masih dalam tangan Gakumdu, muncul lagi kisruh”Nasi bungkus Maut”yang menelan Korban jiwa, serta puluhan warga harus di rawat pada Puskesmas Fordata, kini kembali membuat ulah dengan memprovokasi masyarakat saat melakukan kompanye dialogis di Desa Rumah salut, seira, senin(28/10/202)
Devota Rerebain yang di percaya tim Bersatu untuk berorasi, ternyata menyulut kisruh dan di tuding sebagai provokator kekisruhan, lantaran dengan lantangnya berorasi bernada ancaman dengan melontarkan kalimat pengusiran bahkan memegang leher dari 4 pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati kabupaten Kepulauan Tanimbar
“Bapak ibu, kalo tidak senang, angkat kaki dari tempat ini, kalau tidak senang kita hari ini paslon 3 kampanye, segera angkat kaki dari tempat ini, kalau tidak senang pulang dan tidur, teriak Ota yang mengklaim dirinya sebagai srikandi Tanimbar
Begitupun ada jurkam yang teriak 4 calon Bupati itu bukan orang Tanimbar, nanti mau calon Bupati baru datang pukul dada org Tanimbar, selama ini di mana? Kita paslon no urut 3 ini yang asli Tanimbar
Kalimat demi kalimat provokatif jurkam maupun calon, membuat situasi makin keru, masyarakat 51 Seira pun merontak’ lantaran merasa di hina di tanah leluhur mereka sendiri, Namun hal itu seakan tak di gubris oleh calon dan jurkam bersatu, bahkan mereka tanpa beban dengan kata kata yang mereka gelontorkan ancaman yakni”tanggal 27 dong pilih siapa? Yang lain prek, yang lain iris leher, ajak Devota dengan lantang yang langsung di sambut kemarahan warga
Peristiwa ini di tanggapi oleh ketua Perhimpunan Lintas Tanimbar di Ambon, Nikolas Ngilyaratan, menurut dia, hal ini menandakan kemunduran demokrasi yang di lakukan oleh pasalon nomor urut 3 ini, serta ada catatan penting yang hendaknya di perhatikan oleh paslon jawerisa-ratuanak, mengingat kompanye di Seira, diibaratkan seperti masuk mulut singa, lantaran Seira merupakan basisnya Melkianus Sairdekut, Sosok anak negeri yang dihabisi oleh Riki jawerisa, dengan merebut rekomendasi Gerindra, belum lagi saat berkampanye, tim ini terus merendahkan martabat putra Sira Blawat yang maju sebagai calon Bupati
Ngilyaratan, dengan kompanye tim bersatu model begini, sudah pasti tidak ada simpati dari warga 51 Seira maupun masakan adat kepulauan Tanimbar
Sikap masyarakat 51 Seira ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan masyarakat hingga politisi maupun seantero Tanimbar, menurut mereka, apa yang masyarakat 51 Sira lakukan, merupakan tindakan normal untuk membela jati diri sebagai anak asli Seira, selain itu, warga menilai sikap masyarakat Seira sebagai contoh untuk kita orang Tanimbar jangan sampai martabat kita terusik oleh orang orang yang mengakunya ketanimbaran tapi moralitas lewat kata, ucapan tidak sesuai dengan Budaya orang Tanimbar yang sangat menjaga hubungan Duan dan Lolat
Untuk itu, jangan Biarkan LUFU Tanimbar in jangan Jatuh Ke tangan Orang Yang Salah
Kondisi masyarakat Seira yang bereaksi keras, dapat teratasi dengan aman terkendali, mereka mengerti istiadat Tanimbar, di sana ada Ipar, sudara perempuan dan om, tante, sehingga warga masyarakat adat sira mampu kendalikan diri.(M17E)
Average Rating