Ambon, Malukuexpose.com – Puluhan Warga Desa Hunuth, Durian Patah bersama pengurus DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Maluku mengelar aksi demo di gedung DPRD Kota Ambon, Senin (14/09/25).
Kasih demo ini jelas menyampaikan keluh kesah terkait keadilan atas kasus pembakaran puluhan rumah pasca-konflik Hitu–Hunuth pada 19 Agustus lalu, serta percepatan pembangunan kembali rumah warga yang hangus terbakar.
Ketua RT 002/RW 002 Hunuth, Benhard Kappuw menyuarakan kekecewaan warganya. Ia menilai penanganan kasus berjalan lamban dan tidak memberi efek jera.
“Baru dua orang yang ditetapkan tersangka, salah satunya masih anak dibawah umur. Padahal konflik semacam ini sudah berulang tiga tahun terakhir,” tandas Kappuw.
“Kalau penindakan hukum setengah hati, masyarakat akan merasa tidak ada keadilan, dan konflik bisa terulang lagi,” sesalnya.
Selain itu, ia juga menyoroti lemahnya koordinasi pembangunan rumah warga yang terbakar. Menurutnya, rencana yang berubah-ubah, dari enam unit menjadi hanya tiga unit sehingga menimbulkan tanda tanya.
“Kami minta transparansi penuh, termasuk Rencana Anggaran Biaya (RAB). TNI sudah siap membantu pembangunan, tapi terkendala alat kerja. Hal-hal begini seharusnya bisa diselesaikan kalau koordinasi baik,” ujarnya.
selain itu ada juga Sekretaris DPD KNPI Maluku, Almindes Siauta yang menilai DPRD dan pemerintah kota belum serius pasca-peristiwa 19 Agustus.
“DPRD hanya sekali turun. Padahal masyarakat butuh kepastian, bukan hanya soal rumah yang terbakar, tapi juga pemulihan psikologis dan penegakan hukum. Kalau aparat tidak transparan, masyarakat bisa menilai kasus ini tidak ditangani serius,” kritiknya.
KNPI mendesak agar Pemkot Ambon segera berkoordinasi dengan Pemkab Maluku Tengah, mengingat lokasi konflik berbatasan langsung. Ia juga mendorong adanya pos pengamanan permanen dari TNI–Polri untuk mencegah konflik susulan. (M13E)


Average Rating