Ambon, Malukuexpose.com – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ambon, Yan Suitella, angkat bicara dan memberikan klarifikasi menyeluruh terkait tuduhan serius yang menyeret nama Bendahara Dishub Ambon.
Tuduhan tersebut mencakup dugaan pemotongan gaji pegawai secara sepihak yang melanggar administrasi dan kode etik kepegawaian Pemerintah Kota Ambon, hingga isu fitnah mengenai hubungan asmara antara dirinya dengan Bendahara Dishub.
Dalam keterangannya, Suitella dengan tegas membantah adanya pemotongan gaji sepihak oleh Bendahara Wendy Wattimena atau pihak dinas. Dirinya menjelaskan bahwa mekanisme kredit bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota Ambon sudah diatur dengan jelas dan merupakan persyaratan wajib yang telah berjalan puluhan tahun.
“Perlu saya jelaskan. Bahwa mekanisme kredit bagi ASN sudah jelas. Harus mendapat rekomendasi dari pimpinan dan bendahara. Jadi tidak ada pemotongan sepihak,” ujar Suitella kepada media ini melalui Via Whatsap, Minggu (07/11/25).
Suitella menekankan, bahwa proses pencairan gaji ASN Pemkot Ambon sepenuhnya dilakukan melalui rekening masing-masing pegawai.
Dan pihaknya (Dinas Perhubungan) tidak bersentuhan langsung dengan uang kredit karena proses pembayaran gaji langsung masuk ke rekening pegawai dan dilakukan kliring dari Bank Maluku ke bank tujuan.
Dirinya juga menambahkan, bahwa setiap pegawai yang mengajukan kredit, sejak awal proses, telah memberikan surat kuasa secara tertulis di atas meterai kepada Bendahara dan Pimpinan untuk memotong gaji selama proses kredit berlangsung hingga selesai. Hal ini merupakan persyaratan wajib dan bukan kebijakan baru.
Suitella juga mengakui, bahwa memang terdapat beberapa ASN yang bermasalah dengan pihak bank atau leasing akibat sering melakukan tunggakan. Namun, peran Dinas dalam hal ini adalah sebagai pihak yang memfasilitasi.
“Ada beberapa ASN bermasalah dengan Pihak Bank karena selalu melakukan tunggakan. Lewat dinas, kami melakukan mediasi antara ASN dengan pihak Bank,” jelasnya.
Ia menduga, tuduhan pemotongan sepihak ini kemungkinan berasal dari ASN yang merasa “sakit hati” karena tunggakan kreditnya sudah mencapai puluhan juta dan akhirnya harus ditindaklanjuti.
Pihak dinas, kata Suitella, sebelumnya sudah berulang kali melakukan mediasi untuk membantu pegawai yang bermasalah.
Terkait tuduhan fitnah dan isu asmara dengan Bendahara Dishub, Suitella menilainya sebagai serangan pribadi yang tidak berdasar.
Ia menyayangkan, akun media sosial yang menyebarkan tuduhan tersebut tidak menggunakan nama sebenarnya dari pegawai Dishub.
“Disayangkan. Akun tersebut bukan menggunakan nama yang sebenarnya karena tidak ada Pegawai Dishub atas nama yang bersangkutan. Kalau menggunakan nama sebenarnya pegawai Dishub, maka pasti saya akan memberikan data dan dokumen secara lengkap,” tegasnya.
Suitella menduga, bahwa motif di balik akun anonim ini adalah “serangan khusus” yang dibuat untuk menyerang pribadi dirinya dan Bendahara.
Ia meyakini akun tersebut dibuat karena rasa sakit hati setelah dirinya tidak pernah menanggapi dan merespon serangan sebelumnya.
“Jadi tidak ada motif lain dari dinas sehingga ybs (yang bersangkutan) dari akun tersebut hanya terkesan dibuat khusus untuk menyerang pribadi,” pungkas Suitella.
Selain itu, tentang dirinya bersama bendahara menemui Walikota Ambon Bodewin M Wattimena secara tertutup atau diam-diam.
Dikatakan, “Sebagai Kepala Dinas, Yan Suitella menyatakan kewajibannya adalah melaporkan masalah yang terjadi ini secara rinci, lengkap dengan data, kepada pimpinan Pemerintah Kota Ambon,” tutupnya. (M13E)


Average Rating