Ambon, Malukuexpose.com – Diduga Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Ambon mencuri uang nasabah dari rekening.
Bank yang mempunyai visi-misi Menjadi Lembaga Keuangan yang terunggul dalam layanan dan kinerja secara berkelanjutan dalam memberikan layanan prima dan solusi digital kepada seluruh Nasabah selaku Mitra Bisnis pilihan utama ini bukanya permudah nasabah malahan merugikan dan persulit nasabahnya.
Menurut informasi yang didapat media Malukuexpose.com, Kamis (25/07/24) salah Nasabah BNI atas nama Keluarga Alm. David Dawan merasa mengalami kecolongan atas tabungan yang sudah berkurang setengah dari jumlah yang diketahui sebelum Rp.18.000.000 Juta Rupiah sekarang hanya tersisa Rp. 9.000.000 Juta Rupiah.
Diketahui, yang memiliki tabungan BNI ialah Alm, David Dawan salah Satu Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) yang sudah meninggal dunia.
Menurut Kronologi yang diberikan Istri atau ahli waris Welmince Mozes kepada media ini, bahwa sebelum Bpk. David Dawan meninggal dunia di bulan November 2021. Sebelumnya Alm pada bulan Oktober 2021 sedang mengajukan kredit di Bank BNI sebesar Rp. 250.000.000.
Akan tetapi di bulan November 2021 Alm meninggal dunia dengan jumlah uang sebesar Rp. 18 Juta rupiah di tabungan dan sisa angsuran yang tidak diketahui oleh oleh istrinya Ibu Welmince Mozes.
Ketika ditanya soal uang apa masih ada di tabungan. Diakui, kata Istri bahwa uang kredit yang dipakai untuk kebutuhan keluarga sudah di tarik semua dari tabungan, dan hanya menyisakan uang dengan jumlah sebesar Rp. 18 juta untuk kebutuhan anak-anak sekolah .
“Akan tetapi sebagai penerima pensiun dari Alm David ini berinisiatif selalu membayar angsuran kredit memakai uang pensiun dari sang suami tanpa harus memotong uang yang ada di tabungan sebesar Rp. 18 juta tersebut,” ujarnya.
Disaat ingin pergi mengambil sisa uang tabungan yang ada pada tabungan Alm, disaat itu Istri tidak mengetahui Password dari Pin ATM sehingga dirinya berinisiatif memakai buku tabungan yang saat itu ingin dipakai untuk mengambil uang.
Akan tetapi, lanjutnya sesampai disana Bank BNI meminta untuk mengambil memakai kartu ATM dan tidak bisa dengan buku tabungan.
Padahal sudah dijelaskan, bahwa dirinya tidak mengetahui Password dari Pin ATM Alm suaminya. Akhirnya tidaklah jadi mengambil sisa tabungan tersebut.
Berjalan waktu, dijelaskan dirinya berinisiatif untuk melakukan print buku tabungan di bulan Maret 2024 untuk mengecek uang yang tersisa sisa berapa, tetapi yang ditemui tersisa Rp. 9 juta rupiah.
“ini tidaklah wajar karena kalau untuk pemotongan uang admin untuk bulanan selama 2 tahun lebih belum tentu habis sebesar Rp. 9 juta rupiah, karena menurutnya uang kredit selalu saya bayar rutin tanpa harus menyentuh tabungan tersebut,” ujarnya Welmince.
Melihat masalah ini, dirinya lanjut pertanyakan ke pihak bank uang yang diketahui Rp. 18 juta rupiah kenapa hanya tersisa Rp. 9 juta di tabungan.
Dan pihak bank menjawab bahwa, tabungan yang dipakai oleh Alm saat itu merupakan tabungan Alviliasi yang setiap fungsi uang yang masuk dipotong untuk uang angsuran pembayaran kredit.
Padahal nyatanya, uang kredit sudah dipotong dari uang pensiun Alm sebesar Rp. 2.3 juta rupiah dan tersisa Rp. 1.9 Juta rupiah dari pensiun pokok Rp. 4.2 juta rupiah.
Selain itu, diakuinya bahwa pihak asuransi sudah melakukan pembayaran 50% untuk Kredit sesuai isi perjanjian yang sudah dilakukan Alm dan pihak bank.
Dengan pasti uang Rp. 18 juta tersebut tidak harus dipotong, karena logika saja kalau selama 2 tahun lebih di potong untuk pembayaran kredit pasti sudah habis.
“Padahal selama ini tidak ada transaksi yang dilakukan oleh pihak keluarga, akan tetapi ketika diminta bukti penyebab uang berkurang terdapat transaksi keluar masuk sebesar 13 dan 11 juta rupiah yang bukan dari pihak keluarga,” akuinya
Patut dipertanyakan kalau bukan pihak keluarga yang melakukan transaksi siapa lagi ???
Menyikapi semua itu, sampai saat ini belum ada tindak lanjut oleh pihak Bank BNI Ambon ke Nasabah yang dirugikan untuk menyelesaikan permasalah ini.
“Tidak ada jalan pintas atau solusi yang diberikan pihak bank kepada kami hingga saat ini, padahal sudah 4 kali pertemuan akan tetapi pihak bank tidak merespon sama sekali,” tandasnya.
Diharapkan, pihak Bank BNI Ambon dapat mencari solusi untuk mengatasi masalah ini agar kredibilitas Bank BNI tetap baik dimata Nasabahnya.
Dan juga Bank Indonesia (BI) yang ada di Kota Ambon dapat melakukan fungsi kontrol agar tidak ada lagi masalah-masalah seperti ini. (M13E)
Average Rating