Ambon, Malukuexpose.com – Dimulainya Amboina Jukulele Festival tahun 2025 dalam perebutan Juara di Gedung Katolik Center, Sabtu (30/08/25), Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
Sebanyak 15 Tim perwakilan dari lima kecamatan yakni Nusaniwe, Sirimau, Teluk Ambon, Baguala dan Leitimur Selatan (Leitisel) siap beradu ketangkasan dalam memperlihatkan Keahlian dan Kemampuan atau “Expertise and Cohesiveness” di depan para juri untuk merebut Juara.
Diketahui, 15 Tim yang mengikuti adalah tim yang lolos dalam kejuaraan Amboina Jukulele Festival antar kecamatan yang menjadi perwakilan untuk menuju Kota Ambon.
Dalam sambutan Ketua TP-PKK Kota Ambon Lisa Wattimena menjelaskan Amboina Jukulele Festival merupakan salah satu kegiatan yang secara rutin dilaksanakan oleh Tim Penggerak PKK Kota Ambon yang bekerja sama dengan Ambon Music Office (AMO) sebagai upaya pelestarian dan pengembangan musik tradisional, khususnya alat musik jukulele yang menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat diKota Ambon.
“Kompetisi kegiatan ini tidak hanya sebagai sebuah ajang tetapi juga menjadi sarana pembelajaran, apresiasi dan penguatan karakter generasi muda terhadap budaya musik loka, juga dalam mendukung kota ambon sebagai kota musik dunia yang merupakan icon bagi masyarakat kota ambon,” Jelasnya
Kegiatan ini lanjutnya Wattimena didasarkan pada 10 program pokok PKK melalui pokja yakni pendidikan dan keterampilan.
Yang bertujuan mengembangkan minat kreativitas generasi muda untuk mencintai dan memahami seni serta kearifan lokal melalui musik jukulele dan melahirkan bibit baru yang kreatif dan imajinatif dalam bermusik.
“Selain itu juga, mampu meningkatkan komunikasi yang sehat dan solidaritas yang dinamis antar generasi muda pecinta seni demi mendukung Ambon City of Music,” bebernya.
Dirinya juga menyampaikan, terimakasih kepada Pemerintah Kota ambon melalui dpa dinas pariwisata dan kebudayaan kota ambon serta beberapa sponsor yang memberikan dukungan penuh dalam menyukseskan event ini.
Sementara itu, Plt. Sekretaris Kota Ambon Robby Sapulette menambahkan bahwa festival ini bukan sekadar ajang hiburan, tetapi merupakan panggung ekspresi budaya, ruang kreasi anak-anak musik Ambon.
“Ini Bentuk nyata dari komitmen kita untuk terus menghidupkan dan memperkenalkan ambon sebagai kota musik dunia kepada masyarakat nasional maupun internasional,” tambahnya.
Kota bertajuk Manise ini Lanjutnya, sudah ditetapkan oleh Unesco sejak tahun 2019 sebagai bagian dari Unesco Creative Cities Network dalam bidang musik.
Olehnya itu, “kita sebagai anak-anak dari Maluku terkhususnya Kota Ambon harus bisa membuktikan diri kita untuk membanggakan Kota Ambon dalam bermusik dan juga mengembangkan kebersamaannya,” pintanya. (M13E)


Average Rating