MALUKUEXPOSE.COM- Guna menyikapi adanya dugaan bahwa Staf Desa Latuhalat Kecamatan Nusaniwe berinisial B.N yang menyalahi aturan dengan menerima empat (4) bantuan Pancing Tonda.
Yang merupakan temuan dari media Maluku Expose.com Akhirnya diklarifikasi oleh Raja Negeri Latuhalat Audy Salhuteru, Jumat (23/09)
Dirinya mengatakan, bahwa permasalahan yang merupakan temuan dari media tersebut sudah terselasaikan pada 2 bulan kemarin.
“Dan juga sudah langsung diperiksa oleh inspektorat, jadi permasalahan ini sudah selesai dan sudah diaudit berita acaranya,” katanya
Kemudian terkait staf desa yang menjadi temuan penerima bantuan Panci Tonda, kata dia itu semuanya ialah kelompok nelayan dan bukan staf desa.
“Tidak mungkin bantuan yang diberikan pemerintah di kasih buat staf desa ataupun saniri, kalau memang itu terjadi maka sudah menyalahi aturan yang berlaku,” akuinya
Lanjutnya, ini hanya kecemburuan oleh orang-orang sebelah pihak akan dilantiknya saya kemarin sevagai raja Defenitif Negri Latuhalat kemarin.
Karena masalah yang diangkat ini, akuinya ialah masalah di tahun 2018-2019. Yang dimana saat itu tidak lagi menjabat sebagai Raja Latuhalat.
Akan tetapi dengan adanya masalah-masalah dirinya menegaskan, dibawah kepemimpinannya tidak akan ada masalah-masalah seperti ini dan ketika adapun akan diberikan sanksi tegas baik itu saniri maupun sstaf desa.
“Karena bantuan-bantuan seperti ini hanya diperuntukan untuk masyarakat yang merupakan kelompok nelayan di negeri ini,” tegasnya
Ditempat yang sama juga Pengamat Sosiologi Jefri Lewakabessy menjelaskan, hal ini merupakan kecemburuan dalam berdemokrasi dan itu sesuatu hal yang biasa.
Tapi sebagai warga masyarakat sekaligus pengamat sosial masyarakat, saya berpendapat bahwa ini merupakan bagian dari masa lalu, masa lalu yang sebenarnya ada yang mungkin tidak tulus terhadap beliau (Bapa Raja).
Dan oleh kerena itu, Kata dia, pasti ada celah-celah yang di bangun, diciptakan untuk bagaimana menjerumuskan beliau dalam masalah ini.
“Sebagai warga masyarakat Latuhalat yang sepanjang hidup disana kurang lebih 18 tahun itu. tidak pernah mendengar ada alokasi-alokasi khusus atau arahan khusus dari bapak raja negeri untuk orang-orang tertentu,”kata Lewakabessy
Dan oleh karena itu, terkait pengadaan yang namanya empat pancing tonda itu, semua sudah tercatat.
Jadi prosesnya, akui dia, disana tentu masyarakat notabene nelayan, kalaupun ada bantuan, itu mestinya ada pengelompokan.
“Seperti kelompok-kelompok masyarakat untuk mendapatkan bantuan itu, dan kelompok-kelompok masyarakat itu sentralnya masukkan di negeri dan kalaupun masuk di negeri itu perlu sortiran yang dari bapak raja dan staf negeri,” akuinya
Lanjutnya, kalaupun ada kesalahan pada Raja pastinya akan ada pihak-pihak yang mengarahkan beliau.
Dirinya menambahkan, bahwa Pemerintah Kota Ambon saat ini sangat keras dalam melihat hal-hal itu,
“saya yakin akan Raja Negri saya, ini bukan pembelahan terhadap beliau tetapi saya tau bahwa dalam kebenaran itu dalam pembagian-pembagian secara diskresi sebagai pimpinan negeri beliau bagi tepat sasaran,” tandasnya (**)
Average Rating