HUT Ke-52 Klasis GPM Kota Ambon, Ini “Refleksi Dari Perjalanan Iman & Pelayanan”

Ambon, Malukuexpose.com – Merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 52 klasis Gereja Protestan Maluku (GPM) Kota Ambon yang menyandang tema Teguh Beriman Ditengah Dinamika Zaman (Kolose 2 : 7)”.

Merupakan “refleksi dari perjalanan iman dan pelayanan yang panjang” tegasnya Ketua Majelis Pekerja Klasis Kota Ambon, Pdt. Riko Rikumahu di Gedung Gereja Bukit Doa, Kopertis, Kecamatan Sirimau, Ambon, Selasa (20/05/25).

Karena menurutnya, HUT bukan masalah angka melainkan kesempatan untuk merayakan kasih Tuhan, memuji Tuhan atas anugerah-Nya, dan merenungkan sejarah gereja.

“Ulang tahun gereja bukan hanya sekadar perayaan, melainkan juga momen untuk merenungkan sejarah, bersyukur atas anugerah Tuhan, dan memperkokoh komitmen pelayanan gereja,” kata Pdt. Rikumahu.

Sesuai tema, Teguh beriman di tengah dinamika zaman berarti tetap kuat dan tidak mudah tergoyahkan dalam keyakinan, meskipun menghadapi perubahan dan tantangan yang terjadi di dunia modern.

Ini mencakup upaya untuk mempertahankan iman, meningkatkan pengetahuan agama, dan menerapkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, serta berupaya menjadi teladan bagi orang lain.

Oleh karena itu, Ia pun menyampaikan terimakasih kepada semua pihak, yang mana selama ini telah bekerja sama dengan GPM di Klasis Kota Ambon.

“Kebersamaan Merayakan HUT GPM Kota Ambon”

“Pertama tama kepada warga gereja yang senantiasa mempercayakan dirinya untuk dibina di GPM. Terima kasih kepada seluruh elemen pelayanan gereja dan jemaat. Kami berterima kasih kepada seluruh penatua dan diaken yang selama ini melayani mulai dari pagi, siang, sore, malam, hujan, panas, bahkan dalam keadaan kurang sehat. Kepada para pendeta, para tuagama, dan kepada semua orang yang selama ini memberikan perhatian serius kepada GPM di Klasis Kota Ambon,” bebernya.

Adapun, Pdt Rikumahu juga tak lupa berterima kasih Kepada Pemerintah Kota Ambon, yang mana selama ini telah memberikan perhatian yang sangat besar bagi GPM Klasis Kota Ambon.

“Kerja-kerja bersama, kolaborasi antara gereja dan negara akan terus di kembangkan sebagai tanda bahwa kami memberikan dukungan kepada pemerintah kota guna membangun masyarakat dan kota ini yang lebih baik,” pungkasnya.

Selain itu,  Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. Elifas Tomix Maspaitella dalam arahannya, menjelaskan, ulang tahun GPM Klasis Kota Ambon bukan hanya sekadar memperingati hari berdirinya bangunan fisik gereja, tetapi juga refleksi atas perjalanan iman dan pelayanan jemaat.

“Ini menjadi momen untuk merayakan perjalanan iman, kesaksian, perjuangan, dan pelayanan gereja selama ini. Perayaan HUT adalah kesempatan untuk bersyukur atas anugerah Tuhan, memuji Tuhan atas kasih-Nya, dan merenungkan karya Tuhan dalam kehidupan gereja,” ujarnya.

Perayaan HUT ini juga, lanjut Pdt. Maspaitela, juga menjadi momentum untuk memperkokoh keutuhan gereja, kematangan jemaat, dan komitmen pelayanan.

“Momentum hari ulang tahun ini, merupakan kesempatan untuk mengingatkan jemaat tentang panggilan untuk menjadi berkat bagi banyak orang,” tandasnya.

Ditambahkan, Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena dalam sambutannya menyampaikan selamat ulang tahun kepada Klasis Kota Ambon.

“Ternyata Klasis kota ini cuma beda tipis dengan Beta punya umur, Beta 50 Klasis 52. Tapi memang benar ini bukan soal usia, namun bagaimana dalam sejarah perjalanan kehidupan itu kita bisa memberikan sesuatu yang baik dan menjadi berkat bagi banyak orang,” ungkap Wali Kota.

“Artinya ada intropeksi dan evaluasi tentang apa yang kita lakukan agar kedepan bisa kita lakukan apa yang belum kita lakukan. Karena itu bagi Pemkot pertambahan usia ini menandai beberapa hal yang telah kita lakukan baik itu tugas pelayanan Klasis maupun pelayan pemerintah kepada masyarakat,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, bertambahnya setahun usia ini juga membuktikan, bahwa Klasis Kota Ambon hari ini menunjukan eksistensinya sebagai wadah pelayanan ditengah-tengah jemaat.

“Walikota Ambon Bodewin M Wattimena”

“Hasilnya tidak perlu diragukan lagi, karena karena berbuah yang baik selama ini,” ujarnya.

Dikatakan, kolaborasi serta kerjasama antara Pemerintah dan Klasis harus terus ditingkatkan terutama dalam pelayanan, guna menciptakan kemitraan yang baik. Untuk itu, apresiasi patut diberikan atas pelayanan kepada umat selama ini, yang juga merupakan warga kota Ambon.

Tema yang diangkat ini juga, lanjut Wali Kota, memiliki makna yang strategis dalam upaya mendorong gereja untuk tetap setia menghadapi tantangan sekaligus setia membina umat.

“Pemerintah sementara menghadapi tantangan politik identitas. Setiap kelompok berupaya mempertahankan identitasnya. Karena itu dalam tanggung jawab bersama untuk menjaga kota ini, saya dan wakil wali kota mempunyai visi untuk menjadikan Ambon yang inklusif, toleran dan berkelanjutan. Kita boleh berbeda dalam identitas kita namun identitas ini janganlah membuat kita tercerai berai, ” paparnya.

Dengan demikian, orang nomor 1 Kota Musik Dunia itu berharap, Klasis Kota Ambon dapat terus bertumbuh menjadi sumber berkat bagi jemaat dan juga Kota Ambon.

“Bertepatan dengan hari ulang tahun ini juga kita memperingati hari Kebangkitan Nasional. Karena itu dalam semangat bersama, beta mengajak masyarakat kota Ambon bersatu dan melepaskan diri dari perbedaan yang dapat mencerai beraikan kita semua. Beta Par Ambon, Ambon Par Samua,” tandasnya.

Turut hadir Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode GPM, Pdt. Elifas Tomix Maspaitella, Ketua Majelis Pekerja Klasis Kota Ambon (KKA), Pdt. Riko Rikumahu, Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, Ketua DPRD, Mourits Tamaela, Ketua Panitia Hari Besar Gerejawi (PHBG) KKA, Lucky Leonard Upulatu Nikijuluw, dan para tamu lainnya. (M13E)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Silahkan Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *