Lewerissa, Buka Sosialisasi Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

MALUKUEXPOSE.COM,AMBON- Hendrik Lewerissa membuka dengan resmi sosialisasi standardisasi dan Penilaian Kesesuaian yang bertemakan,”Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM Dalam Negeri Dengan SNI”.

Kegiatan yang di buka oleh Anggota DPR-RI Anggota Komisi VI Hendrik Lewerissa juga dihadiri oleh Direktur Pengembangan Standardisasi Nasional Christian, staf Tenaga Ahli, Ustad Tuasikal dan Peserta Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Yang bertempat pada Ballroom Banda Naira Swisbell Hottel Kota Ambon Rabu (23/03).

Dalam sambutan Hendrik Leiwerissa mengatakan, mengapa standardisasi ini perlu untuk UMKM sekalian, karena negara ini dan pemerintah itu sangat berhutang moral kepada pelaku usaha UMKM-UMKM itu.

” jadi bapa-ibu yang merupakan pengusaha mikro kecil menegah adalah pejuang penyelamat ekonomi indonesia,”. Katanya

Pemerintah dan negara itu berhutang budi kepada pelaku usaha UMKM, karena 62 persen lebih kontribusi untuk kebutuhan domestik bruto indonesia itu, kontribusinya berasal dari pelaku usaha UMKM.

“Ini sudah berkali-kali saya sampaikan di berbagai tempat saat ada kesempatan, 97 persen tahapan tanah air berasal dari pelaku-pelaku usaha UMKM. Bisa dibayangkan pa ustad satu ketika pelaku usaha UMKM kompak ria dari sabang sampe merauke lalu tutup dong punya usaha ini pasti negara ini penuh akan pengangguran,” akui Lewerissa

Lanjutnya, yang luar biasa dari pelaku usaha Mikro menegah ini, pengangguran kita bisa di serap 97 persen serapan tenaga kerja itu berasal dari sektor UMKM.

“ini merupakan berita gembiranya,”  ucapnya

Meskipun UMKM ini merupakan usaha yang memberikan kontributor besar kepada bruto indonesia dan menyerap begitu besar di tanah air, tapi dari sekian UMKM itu yang baru melaksanakan standardisasi itu sedikit sekali. Dan itu sangat berbahaya sekali.

Tujuan standardisasi ini selain dalam rangka memenuhi aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam hal produk, tapi standardisasi ini juga bermanfaat pelaku usaha ini sendiri. Kan gengsi akan naik apalagi produknya bukan hanya di tawarkan dipasar indonesia dalam negeri domestik tapi juga bisa ditawarkan dipasar luar negeri.

“Jangan salah menilai pelaku-pelaku usaha kecil menengah, karena kemarin waktu saat saya lakukan perjalanan ke Lombok itu kan kami mendapatkan oleh-oleh untuk di bawa pulang dan isinya dari ole-oleh itu semuanya hasil jualan UMKM yang berupa cemilan, ada segala macam Dodol dari buah sampe sayur, ada juga bermacam-macam kacang dengan berbagai rasa yang sudah dikemasi dengan kemasan yang luar biasa. Saya selaku masyarakat maluku bermimpi suatu saat juga harus memiliki kualitas yang luar biasa seperti itu,” katanya.

Menurutnya, seharusnya UMKM di Maluku dan disekitarnya harus bisa, karena di daerah-daerah seperti itu terdapat kegaiatan-kegiatan pelatihan, bantuan dan dukungan dari pemerintah daerahnya luar biasa.

“Sebagai wakil maluku beta mau bicara secara faktual dan ini nyata loh, bagaimna mereka dapat membuat pelatihan bagaimana cara mengemas produk lalu dirubah dengan kemasan. Itu semua intervensi dan dukungan dari pemerintah,” harapnya

Sekali lagi, Jadi standardisasi itu penting,” beta kalau beli sesuatu barang baik itu minuman atau Jus yang sudah di kemasan kalai seng ada Logo Standardisasi Nasional Indonesia (SNI) jang harap beta akan minom bapa ibu, begitu pula bapa ibu ketika beli minuman yang tidak ada bermerek dan tak ada legakitasnya pasti akan ragu-ragu,” tandasnya

Lewerissa berharap, paska sosialisasi ini ada di antara pelaku-pelaku usaha yang hadir di tempat ini dapat pulang kemabli dan memiliki tekat yang kuat untuk membangun usaha-usaha kecil menengah basudara semua sehingga bisa menjadi pelaku-pelaku UMKM yang dapat bersaing dengan produk-produk luar lainya. Tutup Anggota Komisi VI DPR-RI.(**)

Silahkan Bagikan :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *