Ambon, Malukuexpose.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia (RI) diminta untuk mengevaluasi kinerja Penjabat Walikota Ambon, Dominggus N Kaya.
Hal ini dikarenakan selalu mangkir dari beberapa kegiatan yang berkaitan akan suksesnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Ambon tahun 2024.
Dan terlihat, lebih condong pada persoalan lain dari pada menyukseskan Pilkada Serentak Ambon tahun 2024.
“Banyak agenda terkait dengan Pilkada Kota Ambon, yang tidak pernah dihadiri oleh Pak Penjabat Walikota Ambon, dan itu selalu diwakilikan. Sementara salah satu tugas penjabat Walikota itu menyukseskan agenda pilkada,” heran Kosmos Yahya, salah satu warga, kepada wartawan yang turut hadir pembukaan Amboina Fair 2024, Jumat (11/10/24) malam.
Menurutnya, dari delapan program prioritas yang diusung Dominggus Kaya sebagai penjabat walikota, poin pertama yakni memfasilitasi persiapan pelaksanaan Pilkada tahun 2024 di Kota Ambon, serta menjaga netralitas ASN. Namanya, Ia sendiri sama sekali tidak pernah menghadiri langsung sejumlah agenda atau kegiatan terkait Pilkada 2024 yang diadakan KPU, Bawaslu maupun stakeholder lainnya.
Menurutnya, penjabat walikota lebih fokus untuk melakukan proses perombakan birokrasi, daripada menuntaskan sejumlah masalah yang sementara dialami kota ini.
Yahya juga menyarankan, agar penjabat walikota tidak perlu fokus untuk melakukan perombakan birokrasi saat ini. Melainkan harus fokus terhadap seluruh kegiatan untuk menyukseskan Pilkada Kota Ambon 2024.
“Tak hanya itu, Pj walikota juga tidak peduli persoalan sampah yang saat ini menjadi keluhan masyarakat. Malah yang bersangkutan lebih memilih untuk keluar daerah untuk menghadiri agenda lain. Jejak digitalnya ada,” paparnya.
Ia berharap, hal ini menjadi bahan pertimbangan Mendagri untuk bisa mengevaluasi kinerja Penjabat Walikota Ambon yang terkesan tidak mendukung suksesnya Pilkada kota Ambon.
“Jika penjabat walikota tidak becus untuk menyukseskan agenda pilkada dan juga menyelesaikan sejumlah persolan di Kota Ambon, maka harus segera dievaluasi. Karena jabatan tersebut sifatnya melayani bukan mau menjadi seorang penguasa,” tandas Yahya. (M13E)