Ambon, Malukuexpose.com – Guna menyikapi kenaikan harga sewa lapak di gedung Ambon Plaza (Amplaz), Puluhan pedagang siap mogok jualan selama 3 hari kedepan.
Hal ini dikarenakan, harga sewa lapak/kios yang dinaikan secara sepihak oleh PT Modern Multiguna, mencapai 400 persen lebih dari harga sewa sebelumnya.
Permasalahan ini juga sudah dilaporkan puluhan pedagang ke DPRD Kota Ambon dan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Jumat (03/05/24)
Apabila, laporan yang disampaikan ini tidak ditanggapi oleh mereka, “kami para pedagang akan melakukan mogok jualan dan menutup Amplaz selama tiga hari kedepan tanpa terkecuali,” ucapnya para pedagang.
Kedatangan para pedagang membawa membawa sejumlah kertas yang bertuliskan “50 persen”. Yakni meminta agar harga sewa tersebut diturunkan 50 persen dari harga yang sudah diberlakukan PT Multiguna selaku pengelola Amplaz.
“Jika tidak ada itikad baik dari Pemerintah Kota dan tindak lanjut dari DPRD Kota Ambon, maka kita akan melakukan aksi mogok berjualan. Kita akan tutup itu Amplaz selama tiga hari tanpa ada yang berjualan,” tegas, salah satu perwakilan pedagang Amplaz, Rasyid Mewar, kepada wartawan, usai rapat dengan Komisi II DPRD Ambon, di Balai Rakyat Belakang Soya.
Mewar, yang juga mantan anggota DPRD Kota Ambon ini menyebutkan, Penjabat Walikota Ambon, Bodewin M. Wattimena telah mengabaikan aspirasi para pedagang Amplaz. Padahal sebelumnya saat bertemu para pedagang, Wattimena telah berjanji akan memediasi soal kenaikan harga sewa lapak secara sepihak oleh PT Modern Multiguna, sebelum diberlakukan.
“Amplaz ini aset Pemerintah Kota Ambon yang sudah 30 tahun lebih dikelola PT Modern Multiguna. Ketika PT Modern ini kembali ditunjuk kelola Amplaz, harga sewa sengaja dinaikan sepihak 400 persen lebih, tanpa rapat dengan para pedagang. Bahkan penjabat walikota sudah berjanji akan duduk bersama pedagang dan PT Modern untuk bahas masalah ini. Tapi nyatanya tidak, dan penjabat walikota sudah ingkar janji. Maka kami menilai, penjabat walikota tidak beretika,” ucap Mewar.
Ketua Perhimpunan Pedagang Pusat Perbelanjaan Amplaz, Edison Wambuloli menambahkan, aksi yang dilakukan dengan mendatangi DPRD Kota Ambon, dilakukan atas kekecewaan terhadap janji Penjabat Walikota Ambon, perihal harga sewa lapak yang sebelumnya berkisar Rp 40 -50 juta, telah dinaikan sepihak hingga Rp 500-900 juta. Bahkan ada beberapa kios yang harga sewanya mencapai Rp 1-3 miliar per 30 tahun.
“Penentuan harga unit lapak yang ditetapkan PT Modern ini, tidak pernah libatkan kami selaku penyewa. Dan janji Penjabat walikota untuk membahas masalah ini, sampai sekarang tidak terealisasi,” kesalnya.
“Harga sewa lapak di Amplaz ini bervariasi. Dan rata-rata dinaikan lebih dari 400 persen dari harga sebelumnya. Kami harap, kedatangan kami ke DPRD ini nantinya bisa pertemukan kami dengan Pemerintah kota serta PT Modern. Kami minta harga sewa ini diturunkan 50 persen,” pinta Edison.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon, Cristianto Laturiuw menyebutkan, pihaknya akan mengundang Pemerintah Kota dan PT Modern Multiguna pekan depan, untuk membahas tuntutan para pedagang Amplaz.
Politisi Gerindra ini menilai, kenaikan harga sepihak yang dilakukan PT Modern Multiguna tidak wajar. Dimana harus dibahas dulu bersama para pedagang dan pemerintah kota. Sehingga tidak ada aksi protes seperti yang dilakukan pedagang kemarin.
“Kita komisi akan mengundang pengelola dan juga Pemkot Ambon, untuk membicarakan persoalan ini Senin pekan depan. Kami melihat, kenaikan harga yang ditetapkan itu tidak wajar. Dan harusnya Pemerintah kota tidak lepas tangan,” heran Laturiuw.
Ia menambahkan, hal ini harus segera dibicarakan agar tidak ada pihak yang dirugikan.
“Kalau dihitung, analisa soal transaksi jual beli di Amplaz, itu tidak seimbang dengan harga unit yang sekarang. Makanya ini harus segera dibahas pekan depan,” tutup Laturiuw. (M13E).
Average Rating