PDIP Gelar Diskusi Publik Pengelolaan Wilayah di Maluku, Diantara “Peluang dan Ancaman”

Ambon, Malukuexpose.com – PDIP Perjuangan Provinsi Maluku mengelar Diskusi Publik, yang anggota bertemakan “Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di Maluku antara peluang dan ancaman” di Pasifik Hotel Ambon, Kamis (17/07/25).

Yang di hadiri oleh berbagai elemen seperti akademisi, LSM/NGO, tokoh agama, aktivis, anggota DPRD hingga pegiat isu-isu lingkungan dan perlindungan masyarakat adat.

Serta narasumber dari Greenpeace Indonesia, Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rukka Sambolinggi, guru besar di fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Pattimura (Unpatti), Prof.Dr. Alex Retraubun dan guru besar fakultas hukum Unpatti, Prof.Dr. Juan Titaheluw, MH.

Dalam pembukaan Diskusi Publik ini, Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku, Benhur George Watubun mengatakan, di hari ini masyarakat Maluku yang tinggal di pesisir dan pulau-pulau kecil sangat menaruh kehidupannya pada mata pencaharian dan sumber daya laut di sekitarnya.

“Diskusi publik ini bentuk kita memulai advokasi terhadap perusakan ekologi, ekosistem dan pulau-pulau kecil di Maluku. Sehingga perlu sinergi kualitatif dengan semua pemangku kepentingan. Pulau-pulau kecil tidak boleh dipandang sepele, karena besar pengaruhnya untuk kelangsungan hidup manusia,” ungkapnya.

Watubun menjelaskan, sesuai dengan catatan Pemprov, ada 93 persen wilayah laut dan 7 persen wilayah daratan. Namun semua pengelolaan laut dibatasi undang-undang dimana kala hampir diatas 12 mil diatur pemerintah pusat.

“Kita punya laut tapi bukan pengelola atau pemilik laut yang sebenarnya. Karena itu ketegasan terhadap Undang-undang Provinsi Kepulauan termasuk bagaimana memelihara biota laut, ekosistem yang ada di kehidupan kita mengalami dampak krusial,” jelasnya Politisi PDIP Maluku.

Olehnya itu, saat ini PDI Perjuangan bukan saja menyediakan diri untuk hal-hal yang bersifat wacana politik, akan tetapi juga harus memastikan wacana yang sudah di rancang bisa menjadi kebijakan dan tindakan politik yang dapat menguntungkan rakyat, bangsa dan negara.

“Sehingga kalau kita melakukan diskusi publik, itu artinya kita sementara menggelorakan politik hijau, politik keberpihakan kepada lingkungan, wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang menjadi semangat dan nafas PDI Perjuangan,” jelas Benhur.

Dirinya melanjutkan kritikan yang tertuju pada Ohoi Nerong dan Matholat Kei Besar Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), adalah Potret telanjang dari eksploitasi yang meniadakan keadilan sosial bagi rakyat Maluku.

“ jadi diskusi di hari ini bertujuan untuk pelestarian lingkungan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Maluku. Maka dari itu diskusi ini juga menghadiri pakar-pakar yang dapat memberikan edukasi pencerahan untuk bertindak guna merugikan masyarakat Maluku,” tandasnya. (M13E)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Silahkan Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *