PJ.Walikota Tekankan Pencegahan Stunting di “Temu Kader Posyandu”

Ambon, Malukuexpose.com – menyikapi kegiatan “Temu Kader Posyandu” yang digawangi oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), di Maluku City Mall (MCM), Selasa (21/05/24).

Penjabat (Pj) Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena menekankan pentingnya upaya mencegah stunting di kota ini.

“Kenapa pencegahan stunting dilakukan karena ancaman terhadap generasi masa depan bangsa, bagaimana kita inginkan generasi ini tumbuh dengan baik dan sehat tetapi bermasalah di awal (1.000 hari pertama kehidupan),” ungkap, Wattimena.

Lanjutnya, sejauh ini Pemkot bersama dengan TP-PKK telah berupaya guna menurunkan angka stunting di kota ini.Meski angka penurunannya tidak signifikan namun, upaya-upaya tersebut telah dilakukan hal ini ditandai dengan angka penderita stunting per 2022 sampai dengan 2024 terus berkurang.

“Upaya pencegahan stunting yang dilakukan oleh Pemkot, dan seluruh elemen lain, TO-PKK, Dinkes DPPKB, mendapatkan hasil positif. Angka prevelensi stunting kita terus menurun dari 2022-2023 (21,8 menjadi 21,1) sekarang angkanya semakin berkurang menjadi 20,7,” jelasnya.

Wattimena mengungkapkan, upaya ini dilakukan lantaran bantuan dari para kader yang tersebar luas pada desa/negeri/kelurahan yang tersebar di lima kecamatan di kota ini, yakni, Sirimau, Nusaniwe, Teluk Ambon, Baguala, dan Leitimur Selatan.

“Oleh arena itu kalau sampai hari ini kita sudah ada pada perbaikan-perbaikan yang diperoleh, maka kita harus memberikan apresiasi kepada semua pihak yang berkontribusi. Yakni; Tim Penggerak PKK Kota Ambon kecamatan sampai ke desa kelurahan sampai ke dasawisma, untuk dinas OPD terkait, termasuk kepada seluruh OPD yang sudah menjadi orang tua asuh stunting yang terpenting kader posyandu yang sudah melaksanakan tugas dengan baik,” ungkapnya.

Wattimena berharap kedepan par jader ini akan dibekali dengan pelatihan dengan tujuan agar terealisasi sehingga saat melakukan penanganan terhadap anak-anak yang rentan stunting tentunya dapat diakui oleh banyak pihak.

“Tahun ini atau tahun depan seluruh kader posyandu akan diberikan atau dibuatkan pelatihan, kemudian diberikan sertifikat pengakuan kepada bapak ibu supaya kalau bapak ibu mengukur balita stunting hasil pengukuran bapak ibu itu sah tidak lagi diperdebatkan oleh pihak lain, menjadi bahan kita untuk menginterupsi seandainya ada hasil yang berbeda dengan apa yang kita lakukan dikota ini,” pungkasnya. (M13E)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Silahkan Bagikan :

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *