Ambon, Malukuexpose.com – Guna menyikapi Program Nasional Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi polimik di beberapa sekolah terkhususnya di kota Ambon yang mengakibatkan korban karena keracunan makanan.
Melihat itu, Anggota Komisi II DPRD Kota Ambon, Cristanto Laturiuw meminta perhatian dan evaluasi khusus dari pemerintah Kota Ambon.
“Terutama bagi penyedia layanan atau dapur-dapur yang ada di wilayah Kota Ambon,” pintanya melihat beberapa kasus yang sudah terjadi, Rabu (24/09/25).
Diketahui bersama, Program makanan bergizi gratis (MBG) ini merupakan program nasional yang sudah diterapkan di seluruh Kabupaten/ Kota yang ada di Indonesia.
Apalagi, Kota Ambon sendiri memiliki jumlah lembaga pendidikan yang cukup banyak. Dari tingkatan SD saja tercatat kurang lebih 192 sekolah, pada tingkat SMP ada 52 sekolah menengah pertama, belum termasuk jenjang PAUD.
Dan pengolahan makanan ini bukan kewenangan Dinas Pendidikan, Olehnya itu, “Kami dari komisi sangat berharap agar perhatian yang diberikan tidak hanya pada jumlah makanan yang tersaji, tetapi juga pada kualitas dan jaminan kesehatan makanan yang diberikan kepada anak-anak,” ucapnya.
Dikatakan, Pihaknya sudah berkoordinasi. Data-data sudah disampaikan, dan sampai dengan September kemarin, pencatatannya belum sepenuhnya selesai — baru sekitar 50 persen.
Namun kami terus melakukan langkah koordinasi cepat bersama Dinas Pendidikan supaya kita bisa mengetahui dengan jelas penyebaran jumlah sekolah dan anak-anak yang menerima makanan bergizi gratis.
Pihaknya juga sangat berniat agar pembahasan anggaran juga memperhatikan hal ini. Kebijakan-kebijakan sudah dimintakan untuk seluruh kepala daerah di tingkat kota, provinsi, dan kabupaten/kota agar memberikan perhatian besar kepada penyedia makanan bergizi gratis.
“Perlu diingat, memberikan makan kepada ribuan orang bukan hal yang mudah. Di satu sisi ada faktor alergi makanan, tetapi di sisi lain dapur-dapur penyedia makanan bergizi gratis juga harus mendapat perhatian serius,” katanya.
Diharapkan, di setiap SPPG yang ada prinsip kehadiran tenaga medis untuk bidang kesehatan benar-benar diperhatikan.
“ini bisa memberikan perhatian ekstra kepada teman-teman di Dinas Pendidikan supaya melakukan monitoring terhadap kasus-kasus yang terjadi di beberapa sekolah,” harapnya.
Dirinya juga meminta, Dinas Pendidikan melakukan pengecekan langsung. Walaupun pelaksanaan program ini bukan dari Dinas Pendidikan, karena penerimanya adalah siswa-siswa di lembaga pendidikan, kami tetap meminta peranan Dinas Pendidikan untuk memonitor berapa anak yang terdampak dan apa masalahnya, serta berkoordinasi dengan bagian kesehatan agar kita bisa mengetahui akar masalahnya.
“Apakah karena lingkungan, alergi, atau faktor lain, semuanya harus diperhatikan pemerintah supaya layanan makanan bergizi gratis ini benar-benar bisa dirasakan dan dinikmati oleh seluruh penerima yang berhak,” pintanya.
Lanjutnya, Komisi II juga sudah melakukan peninjauan setelah kasus MBG ini mulai muncul terutama pada anak-anak SD beberapa bulan kemarin.
“Kami baru meninjau beberapa sekolah sebagai sampel, bahkan saat kegiatan reses kemarin kami sempat mengonfirmasi ke wilayah-wilayah di daerah pemilihan kami, misalnya Kecamatan Baguala dan Teluk Ambon. Setelah berkoordinasi, memang belum terlalu banyak sekolah yang ditinjau,” ucapnya.
“Kami sebenarnya berkeinginan besar untuk mempercepat proses ini, namun ada keterbatasan anggaran. Banyak anak-anak yang belum terlayani, sehingga timbul pertanyaan dari masyarakat: kenapa sekolah tertentu sudah mendapatkan layanan, sementara sekolah lain belum,”bebernya.
Penjelasan ini lanjutnya perlu disampaikan kepada masyarakat bahwa ini bukan soal pilih-pilih sekolah, melainkan soal ketersediaan dapur dan kapasitas pelayanan yang sudah ada.
“Kami juga berkeinginan pada akhir tahun 2025 cakupan layanan semakin luas, karena di tingkat SD persebarannya sangat merata di semua kecamatan,” jelasnya.
“Ini menjadi perhatian utama pemerintah kota supaya pada waktunya kita bisa mendengar kabar baik bahwa seluruh anak-anak dan peserta didik sudah dapat menikmati makanan bergizi gratis,” tandasnya. (M13E)


Average Rating