MALUKEXPOSE.COM, AMBON – Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ambon, M. Taufik Sowakil menilai, partisipasi pemilih di Pilkada Kota Ambon tahun 2024 mengalami penurunan.
“Lima tahun lalu partisipasi pemilih meningkatkan. Sementara untuk pilkada Kota Ambon tahun 2024 mengalami penurunan. Artinya, dari 250 ribu pemilih yang ditetapkan di Daftar Pemilih Tetap (DPT) oleh KPU Kota Ambon, yang tidak memberikan hak politiknya itu diatas 190 ribu. Ini sebenarnya sangat disayangkan,” ujar Sowakil kepada wartawan, di Ambon, Rabu (11/12/2024) malam.
Namun terlepas dari itu pihaknya, lanjut dia, melihat langkah-langkah positif yang dilakukan baik itu penyelenggara dalam hal ini KPU dan Bawaslu, sebagai lembaga pengawas pemilu.
Menurutnya, kedua lembaga ini telah berkolaborasi menggenjot agenda-agenda pilkada, sehingga dari 11 kabupaten/kota di Kota Ambon tidak ada perselisihan.
“Ini artinya ada sebuah keberhasilan, bukan saja milik KPU dan Bawaslu Kota Ambon semata, tetapi milik semua masyarakat di kota ini. Bagi kami ada aspek positif dan negatif. Aspek negatifnya itu mungkin partisipasi pemilih yang mengalami penurunan. Saya kira persoalan-persoalan ini harus diperbaiki di pemilu 5 tahun nanti,” kata Sowakil.
Dia mengatakan, langkah-langkah perbaikan ini harus melibatkan seluruh instrumen, baik itu organisasi kepemudaan, masyarakat, pemerintah dan penyelenggara pemilu, sehingga bisa menggenjot angka partisipasi pemilih di Kota Ambon.
“Kalau saya sendiri melihat, masalahnya itu ada pada proses pembagian undangan. Jadi memang secara spesifik itu belum ada langkah keseriusan dalam mengawal hak politik seseorang. Banyak sekali jebol persoalan-persoalan seperti ini. Karena di setiap TPS itu kan tidak ada lagi proses yang ketat, ketika warga melakukan proses pencoblosan,” tandas Sowakil.
Average Rating